Dalam praktisnya, pada dasarnya tidak ada patokan baku mengenai kondisi-kondisi dalam melakukan Astral Projection. Baik Monroe ataupun Elessius tidak sefaham mengenai hal tersebut. Namun, ada sedikit garis universal yang saya coba untuk tarik sebagai sebuah gambaran saja agar kita sedikit mengerti mengenai kondisi ataupun keadaan yang kita alami nantinya...
1. Kondisi A.. Yaitu sebuah kondisi dimana kita bersiap-siap untuk memasuki membran tipis batas antara keadaan sadar dan tidak sadar (Hypnagogic State). Pada kondisi ini, seseorang akan berusaha untuk menyatukan dirinya dengan alam relaksasi dan mencapai gelombang otak alfa. Tanda-tanda yang dapat di perhatikan yaitu ketika seseorang mulai merasa nyaman, tenang, damai dan berusaha membuang semua beban duniawi serta terus merasakan dirinya makin lama makin kehilangan kesadaran...
2. Kondisi B.. Yaitu suatu kondisi dimana seseorang akan mulai merasakan adanya visualisasi dalam dirinya ketika terus memasuki alam relaksasi yang lebih dalam lagi. Visualisasi tersebut merupakan konvergensi dari warna hitam yang pada awalnya kita lihat pada kondisi mata terpejam. Kondisi ini merupakan jalur tembus antara gelombang otak alfa dan gelombang otak theta. Visualisasi ini banyak sekali jenisnya, namun pada dasarnya merupakan gradiasi-gradiasi serta pola-pola warna yang kita lihat membentuk siluet-siluet dalam pikiran kita. Visualisasi ini juga sama sekali tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berkenaan dengan aura, kepribadian seseorang ataupun hal-hal lain karena hanyalah sebuah proses pembuangan dari impuls-impuls saraf pada otak manusia...
3. Kondisi C.. Yaitu suatu kondisi dimana seseorang akan mengalami berbagai macam halusinasi dalam dirinya akibat kehilangan fungsi-fungsi dari saraf-saraf sensorik terhadap tubuh fisiknya. Dalam keadaan ini, seseorang biasanya akan mengalami mati rasa dan hanya pikiran sadarnya saja yang tetap dapat berfungsi untuk mencoba mengambil jalur gelombang otak theta serta merasakan suatu kondisi yang sangat rileks dan meditatif. Kondisi ini juga merupakan suatu kondisi adaptasi yang di alami oleh seseorang ketika kesadarannya mulai menginduksi puncak meditasi...
4. Kondisi D.. Adalah puncak meditasi dimana tubuh seseorang akan mulai melakukan respon terhadap pintu gerbang alam astral yang sudah setipis benang. Pada kondisi ini biasanya akan terjadi getaran-getaran yang mengalir disekujur tubuh kita dan terus bergerak mengikuti kemanapun kita memerintahkannya. Vibrasi ataupun getaran tersebut merupakan tanda bahwa seseorang telah siap untuk membuat vragelnya keluar dari tubuh fisik melalui kontrol penuh terhadap getaran-getaran tersebut. Kondisi inilah yang biasanya digunakan oleh seorang Astraler untuk mulai melontarkan vragelnya menggunakan beberapa teknik tertentu. Pemisahan parsial yang dilakukan oleh seorang Astraler pada kondisi ini akan mengakibatkan beberapa efek tertentu diantaranya adalah rasa kesemutan disekujur tubuh yang makin hebat, rasa sedikit gatal disekujur tubuh serta ada juga yang merasakan geli yang dirasakan mengalir disekujur tubuhnya (termasuk saya). Berbagai rasa tersebut adalah bentuk respon tubuh fisik terhadap keluarnya vragel kita secara parsial. Pada tahap inilah keberhasilan seorang Astraler untuk melakukan Astral Projection ditentukan dan disini pulalah kebanyakan dari mereka gagal melakukannya...
Itu saja sedikit pemahaman mengenai 4 kondisi dalam melakukan Astral Projection, semoga dapat dijadikan sebagai sebuah sign ataupun tanda agar kita tidak lagi bingung dan bertanya-tanya mengenai kondisi-kondisi yang kita lakukan dalam bermeditasi.
0 komentar:
Post a Comment